You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan KULUR
Kalurahan KULUR

Kap. Temon, Kab. Kulon Progo, Provinsi DI Yogyakarta

Selamat Datang di Website Resmi Pemerintah Kalurahan Kulur Kapanewon Temon Kabupaten Kulon Progo ---------------- Sugeng Rawuh Wonten Ing Website Resmi Pemerintah Kalurahan Kulur Kapanewon Temon Kabupaten Kulon Progo ---------------- Selamat Datang di Website Resmi Pemerintah Kalurahan Kulur Kapanewon Temon Kabupaten Kulon Progo ---------------- Sugeng Rawuh Wonten Ing Website Resmi Pemerintah Kalurahan Kulur Kapanewon Temon Kabupaten Kulon Progo

Pengembangan Kawasan Perkotaan Wates Dimulai

Admin Kulur 06 Januari 2020 Dibaca 681 Kali

KULONPROGO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo segera memulai pengembangan kawasan perkotaan Wates atau ‘Wates Baru’. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kulonprogo Ir Agus Langgeng Basuki (ALB) menegaskan, rencana tersebut akan dimulai tahun ini.

“Pelaksanaannya diawali dengan pembebasan lahan untuk pembangunan area perkantoran pemerintah terpadu di wilayah Desa Margosari, Kecamatan Pengasih,” katanya.

Dikatakan sesuai hasil rapat membahas delineasi atau batas wilayah kawasan Wates Baru di Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispetarung) Kulonprogo, pada 30 Desember 2019 lalu, telah disepakati pengembangan kawasan akan meliputi sebagian besar wilayah Desa Margosari. Selain itu juga akan dibangun kawasan peruntukkan kantor pemkab dengan luas 20 hektare (ha).

“Semua kantor pemerintah yang selama ini terpencar di sejumlah lokasi akan di tempatkan di satu kompleks,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Dispetarung R Heriyanto SH menjelaskan bahwa pembebasan lahan akan dilakukan secara bertahap. Tahun ini pemkab menargetkan bisa membebaskan lahan seluas 5 ha.

“Insya Allah tahun ini pemkab membebaskan lahan secara bertahap untuk pusat perkantoran, mulai 5 hektare dulu, kemudian akan dilanjutkan tahun berikutnya sampai selesai 20 hektare,” ujarnya.

Pembebasan lahan secara bertahap dilakukan karena menyesuaikan ketersediaan anggaran. “Dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah, dana yang disiapkan untuk pembebasan lahan sebanyak Rp 20 miliar. Kalau secara keseluruhan 20 hektare maka dana tersebut masih kurang, sehingga kami buat dulu dokumen perencanaan, kebutuhan dana lalu disesuaikan dengan appraisal,” terang Heri.

Heri menegaskan, pengembangan perkotaan Wates sangat mendesak dilakukan. Lantaran adanya Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Aerotropolis Bandara yang mencakup sebagian wilayah perkotaan Wates yang membuat kota ini harus bergeser ke arah Timur agar tidak semrawut.

Sumber

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image