Jakarta - Presiden RI Joko Widodo dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-35 di Bangkok, Thailand, pada 2 hingga 4 November 2019.
Dirjen Kerjasama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI, Jose Tavares, pada Rabu, 30 Oktober 2019, menjelaskan dalam pertemuan itu akan diangkat sejumlah isu mulai dari masalah Laut Cina Selatan, paparan indo-pasifik, masalah plastik atau limbah beracun hingga isu kebakaran hutan di Indonesia serta terorisme yang menjadi permasalahan bersama.
Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi rencananya akan memaparkan tentang konsep Indo-Pasifik. Sebelumnya pada tahun lalu, paparan mengenai konsep ini sudah disampaikan oleh pula oleh Jokowi, namun pada kesempatan ini Presiden akan menyampaikan rampungnya paparan tersebut dan mengajak kerja sama dari negara-negara mitra ASEAN secara luas dalam hal ini.
"Ada ide dari Menteri Luar Negeri agar pada 2020 di selenggarakan ASEAN Indo-Pacific Infrastructure and Connectivity Forum," kata Tavares.
Sedangkan untuk isu kebakaran hutan, Tavares belum bisa memberikan jawaban apakah isu ini akan diangkat oleh negara anggota ASEAN lainnya atau tidak.
“Soal asap kita tidak tahu apakah negara anggota ASEAN lainnya akan angkat, tapi Indonesia siap menjelaskan bahwa telah ada berbagai langkah yang diambil untuk pemadaman secara cepat,” kata Tavares, Rabu, 30 Oktober 2019.
Diantara langkah yang diambil adalah penahanan lebih dari 200 orang terkait kebakaran hutan yang akan diproses secara hukum. Jika terbukti bersalah termasuk wakil dari perusahaan-perusahaan terkait, akan dikenai hukuman yang berlaku.
Disela-sela KTT ASEAN nanti, Presiden juga akan melakukan pertemuan bilateral dengan Australia, Selandia Baru, India, Jepang dan Sekjen PBB.
Isu terorisme akan menjadi isu yang masuk dalam agenda pembahasan karena masih menjadi ancaman keamanan dan kapabilitas di kawasan, termasuk Indonesia. Bahkan isu teroris bisa menjadi bahasan terpisah karena negara-negara di kawasan ASEAN faktanya dihadapkan pada tantangan yang sama dan diharapkan bisa mencari satu solusi bersama.