Wates - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kulon Progo mendesak Pemkab Kulon Progo untuk memperhatikan sistem drainase di kawasan Yogyakarta International Airport (YIA) di Kecamatan Temon. Pasalnya mendekati musim hujan, kawasan tersebut merupakan kawasan rawan terjadi banjir.
Anggota Komisi IIV DPRD Kulon Progo, Muhtarom Asrori mengatakan bila saat ini Pemkab Kulon Progo harus memperhatikan betul sistem drainase. Pasalnya, pembangunan YIA tentunya bakal merubah sistem drainase yang sudah ada sebelumnya.
Adapun kawasan perbukitan di utara Temon telah dikeruk untuk diambil tanah uruk bagi pembangunan Bandara YIA. Pengerukan itu tentu saja membuat penahan air hujan berkurang dan potensi melimpahnya air yang mengalir ke selatan menjadi lebih besar.
Selain itu, sungai-sungai yang melintasi wilayah Temon juga perlu dilakukan pembenahan. Pemerintah dimintanya melakukan normalisasi aliran sungai Serang dan Bogowonto. Dengan begitu, diharapkan tidak terjadi masalah luapan air dari sungai yang mengarah ke area permukiman atau bahkan ke kawasan bandara.
"Air hujan lebih mudah mengalir dan berpotensi menggenangi wilayah Temon sehingga perlu diantisipasi secara cermat. Jangan sampai nanti masyarakat Temon kebanjiran," kata Muhtarom, Selasa (26/11/2019).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulon Progo, Gusdi Hartono menyebut bahwa kedua sungai besar itu berada di bawah kewenangan pemerintah pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO).
"Saat ini masih dilakukan kajian perencanaan pencegahan banjir. Kami masih berkoordinasi dengan BBWSSO," katanya.