You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan KULUR
Kalurahan KULUR

Kap. Temon, Kab. Kulon Progo, Provinsi DI Yogyakarta

Selamat Datang di Website Resmi Pemerintah Kalurahan Kulur Kapanewon Temon Kabupaten Kulon Progo ---------------- Sugeng Rawuh Wonten Ing Website Resmi Pemerintah Kalurahan Kulur Kapanewon Temon Kabupaten Kulon Progo ---------------- Selamat Datang di Website Resmi Pemerintah Kalurahan Kulur Kapanewon Temon Kabupaten Kulon Progo ---------------- Sugeng Rawuh Wonten Ing Website Resmi Pemerintah Kalurahan Kulur Kapanewon Temon Kabupaten Kulon Progo

Musim Hujan Tiba, Cetak Sawah Baru di Kulonprogo Dipercepat

Admin Kulur 06 November 2019 Dibaca 628 Kali

KULONPROGO - Proses cetak sawah baru di Kulonprogo bakal dipercepat karena hujan sudah mulai mengguyur sejumlah wilayah di Bumi Menoreh.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulonpogo Aris Nugroho mengatakan sesuai jadwal, cetak sawah selesai pada bulan ini namun sejauh ini sebanyak empat kelompok tani penerima bantuan program cetak sawah masih dalam tahap pembersihan lahan.

Dengan turunnya hujan sejak beberapa hari terakhir, muncul kekhawatiran proses itu bakal terhambat. Oleh karena itu, sebelum hujan merata, pembersihan lahan perlu dipercepat agar target penyelesaian cetak sawah bulan ini dapat tercapai.

“Proses memang dipercepat agar saat musim hujan sudah bisa ditanami padi,” ungkapnya, Selasa (5/11). Selagi hujan belum merata, kelompok tani penerima bantuan bisa mengejar penyelesaian pembersihan lahan karena air hujan yang turun baru sebatas membasahi permukaan, belum sampai menyerap ke dalam tanah.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Disperpangan Kulonprogo Tri Hidayatun menerangkan pembersihan lahan itu dilakukan secara mandiri oleh para petani penerima bantuan yang tergabung dalam empat kelompok tani.

Dengan bergotong royong, kelompok tani itu membersihkan bebatuan dan kayu di lahan yang akan dijadikan sawah baru sesuai wilayahnya masing-masing. Selain tenaga manusia, proses ini turut melibatkan alat berat seperti ekskavator. Seluruh tahapan proses didanai Disperpangan lewat anggaran kabupaten.

Meski teknis pembersihan dilakukan secara mandiri oleh petani, pemerintah desa, kecamatan dan Disperpangan tetap memberikan pendampingan. Setiap ada progres, kelompok harus melaporkan ke Disperpangan guna keperluan evaluasi. "Agar tahu kinerja mereka [kelompok tani] sudah sampai mana. Kalau ada kendala dapat ditemukan solusinya bersama-sama,” ucapnya.

Sumber

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image