Kulon Progo - Program Bedah Menoreh masih memiliki banyak pekerjaan rumah untuk diselesaikan. Tahun ini, baru 27 km dari target 51,5 km jalur Bedah Menoreh yang layak dilalui pengendara.
Kepala Bidang Bina Marga DPUPKP Kulonprogo, Nurcahyo Budi Wibowo, menyebutkan keterbatasan anggaran jadi penyebab lamanya progress proyek ini. "Anggarannya Rp1,4 trilyun dari provinsi," kata dia.
Program Bedah Menoreh ini akan menghubungkan Yogyakarta International Airport (YIA) dengan Candi Borobudur melalui Perbuktian Menoreh dengan target panjang jalan 51,5 km dan lebar 14 meter. Namun, hingga kini belum ada jalan yang memiliki lebar 14 meter.
"Baru yang jalan provinsi itu sekitar 6-7 meter sepanjang 27 km. Kalau sudah, kita dorong ke jalan kabupaten untuk lebarnya segitu juga," katanya. Ia menyebutkan, jika anggarannya melimpah, langsung membangun jalan selebar 14 meter pasti tak masalah.
Nurcahyo menyebutkan Bedah Menoreh kebanyakan hanya melebarkan jalan yang sudah ada sejak awal. Hanya wilayah Desa Kebonrejo, Kecamatan Samigaluh yang mengubah dari jalan kampung menjadi jalan utama.
Selama empat tahun ke belakang, sepanjang 16 km jalur Tegalsari - Sungapan dibangun. Tahun depan, Nurcahyo menyebut, akan dilanjutkan jalur Sungapan - Klepu sehingga Tegalsari - Klepu bisa terhubung.
"Masih jangka panjang, saya nggak mau sebut target," kata dia. Sementara itu, Kepala DPUPKP Gusdi Hartono belum dapat ditemui terkait hal ini.
Adapun program ini nantinya akan menghubungkan YIA dari Kebonrejo, Hargomulyo, Hargorejo, Hargowilis, Hargotirto, Jatimulyo, purwosari, Kebonharjo, Pagerharjo, ngargosari, Gerbosari, dan Sidoharjo sebagai akses ke Magelang, Jawa Tengah.