Berkunjung ke Jogja selain menemukan makanan khas seperti Gudeg, ada beberapa Makanan khas Jogja selain Gudeg kalian juga perlu tahu nih. Jika menilik ke daerah Bantul, ada makanan khas Bantul, jika ke Sleman juga ada makanan khas Sleman, begitu pula dengan Kulon Progo dan Gunungkidul. Masing-masing daerah di Jogja ini mempunyai makanan khas lain yang bisa kamu cicipi sembari berkunjung. Berikut 8 makanan khas Kulon Progo yang tersajid tradisional namun cita rasa luar biasa.
GEBLEK
Geblek merupakan makanan khas dari Kulon Progo yang paling khas. Makanan ini menjadi semacam identitas yang menjadi pembeda antara Kulon Progo dan daerah lain. Geblek berasal dari ketela pohon. Dengan proses tertentu, geblek menjadi semacam makanan yang unik karena dipadu berbentuk lingkaran kecil dan dirantai menjadi tiga hingga empat buah. Kini Geblek disaji dengan menu tempe benguk dan tempe kara.
CETHOT
Jajanan tradisional ini sebenarnya bukan khas begitu khas Kulon Progo namun lebih jajanan pasar tradisional yang bisa di jumpai di Jawa maupun di Kulon Progo. Cethot biasanya dijumpai bebarengan dengan makanna khas lain seperti Growol.
CENIL
Cenil merupakan jajanan tradisional beriikutnya yang jug dapat dijumpai di pasar tradisional. Jajanan ini berwarna bulat dan kecil dengan bentuknya warna warni dan kenyal saat dikunyah.
GROWOL
Adalah Growol, merupakan makanan khas dengan adonannya dari singkong namun tidak begitu terkenal seperti makanan khas lainnya. Aroma khas Growol ini cukup menyengat berbau ketela busuk sehingga bagi yang belum mencicipinya akan merasa jijik sebelum mencoba. Namun jangan salah, Growol ini makanan lezat yang jika dicampur dengan parutan kelapa akan Nampak gurih. Makanan khas ini tidak hanya dijumpai di Kulon Progo saja namun juga di pasar tradisonal lain di pedesaan khususnya.
BENGUK SANTEN
Tempe Benguk adalah makanan khas yang biasanya berukuran besar, namun di Kulon Progo ini makanan dengan nama Benguk Santen berukuran kecil dengan paduannya santen kental. Makanan tradisional ini menjadi favorit lho di Kulon Progo. Para pennjualnya biasanya perempuan lansia di pinggir jalan bersama dengan Geblek dan tempee Kara saat menjelang maghrib.
ENTING-ENTING JAHE
Adalah enting-enting Jahe yang telah tersohor di kawasan Kulon Progo. Kudapan yang bercampur dengan gula, kelapa, kacang, wijen, dan juga panili ini menjadi oleh-oleh khas Kulon Progo yang membuat perpaduan pedasnya jaeh juga manis dengan gurih rsa wijen.
PEYEK UNDUR-UNDUR
Ada lagi makanan khas Kulon Progo yang menjadi ciri khas termasuak ke dalam makanan ringan. namanya Peyek Undur-Undur. Biasanya Peyek Undur-Undur ini ditemukan di jajaran pantai Glagah. Rasa peyeknya gurih dan renyah. Bahan utamanya tentu undur-undur pantai yang digoreng dengan tepung beras dengan campuran tepung Kanji. Untuk bumbunya biasanya dicampur dengan kuah santan, bawang putih, ketumbar, garam, kencur, dan juga daun jeruk. Kriuk deh ini peyek!
GULA SEMUT
Gula Semut adalah gula yang menjadi pembeda dari Gula Pasir dan Gula Merah pada umumnya. Gua Semut ini memiliki hamparan seperti semut. Warnanya merah sama seperti Gula Jawa dan sama-sama terbuat dari Nira Pohon Kelapa. Hanya saja ukurannya berebntuk butiran kecil sepperti semut.
Salah satu kawasan pembuat Gula Semut ini ada di Hargotirto, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo. Gula ini secara tradisional masih layak dijadikan sebagai oleh-oleh Kulon Progo. Terlebih untuk mendapatkannya bisa langsung di dapat dari desa-desa tempat produksi.
Demikian makanan khas Kulon Progo yang bisa Anda nikmati selagi berkunjung ke kabupaten yang berada di Pegunungan Menoreh ini gaes. Selamat Mencoba dan Happy Traveliing.
"Lestarikan makanan khas Indonesia sampai ke dunia internasional
"Makanan tsb tetap ngangenin kita kita yg ada di perantauan. Tetap harus kita lestarikan
"Temanya bagus, ulasannya kurang detil sedikit. Tapi yg sangat disayangkan gambarnya mati. Saya mendukung utk diperbaiki, saya asal dari kulur, merantau di bogor
"Salam kenal. Saya Sumarsono . Dari salamrejo asal dari Perum. Gedung Agung B7 jln. Kyai mojo yk. Maaf admin mau nanya apakah Pak Adi Nugroho/ pak Lurah itu dulu kuliahnya jogja njih. Maaf lama tdk ketemu. Salam dari kami. Semoga desa kulur semakin maju. Aamiin...