Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja mengumumkan susunan Kabinet Indonesia Maju untuk periode 2019-2024 pada Rabu (23/10). Banyak yang merasa kehilangan karena Susi Pudjiastuti tak lagi terpilih menjadi menteri.
#WeWantSUSI viral di media sosial. Netizen mengutarakan kesedihan dan kekecewaannya karena Susi Pudjiastuti yang akrab disapa Bu Susi tidak ada dalam susunan Kabinet Indonesia Maju.
"Padahal masih cinta tapi dipisahkan pas lagi sayang sayangnya #WeWantSusi," tulis salah satu akun Twitter @nicodiangel***4.
Melihat hal ini, psikolog politik Dewi Haroen mengatakan bahwa Bu Susi memiliki kedekatan dan keterikatan yang kuat dengan publik. Menurutnya, banyak orang yang melihat Bu Susi sebagai representasi dirinya.
Ada kesamaan filosofi dan perilaku sehingga publik merasa dekat. Seperti, latar belakang Bu Susi yang merupakan orang biasa, gaya bicaranya yang ceplas-ceplos, dan tampilannya yang menabrak kultur elit. Hal inilah yang membuat publik sulit melepaskannya.
"Jadi gini kita tahu kan kenapa Bu Susi bisa jadi idola. Ada kedekatan Bu Susi dengan publik. Banyak orang merasa Bu Susi ini representasi dirinya. Hal ini yang membuat mereka merasa sedih dan kehilangan. Walaupun, mungkin belum pernah ketemu secara langsung sama Bu Susi," pungkasnya.