YOGYA - Dinkes DIY meminta warga masyarakat untuk menjaga perilaku hidup bersih dan sehat. Hal ini untuk menghindari beragam penyakit memasuki musim pancaroba ini.
"Kalau sudah masuk musim pancaroba yang diwaspadai adalah diare, DBD, dan Leptospirosis. Kami khawatir kalau masyarakat tidak memiliki perilaku hidup sehat dan ditunjang lingkungannya juga kurang sehat, " kata Kepala Dinkes DIY, Pembajun Setyaning Astutie.
Pakar DBD, Prof Dr. dr Sutaryo menjelaskan, siklus penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) dimungkinkan akan bergeser dari anak-anak ke usia dewasa di DIY.
Meski demikian, tingkat kekebalan orang dewasa akan jauh lebih kuat dibandingkan dengan anak-anak.
Dia mengatakan, pergeseran penderita DBD ini bisa dipengaruhi beberapa faktor. Diantaranya, populasi nyamuk aedes aegypti sudah ada sejak tahun 1968 dan hampir 21 tahun ada di Yogyakarta.
Jika pada tahun 1970 sampai tahun 2000an penderitanya adalah anak-anak, namun sekarang siklusnya bergeser.
"Bisa kena orang-orang dewasa, anak-anak yang belum terpapar atau ibunya. Anak-anak DIY sekarang lebih kebal pada DBD,” jelasnya.
Hanya saja, ujar dia, tingkat imunitas tubuh orang dewasa dengan anak-anak akan berbeda. Meskipun tingkat keparahannya sama. “Jika sampai syok tidak seberat pada anak-anak. Tetapi harus diwaspadai,” ulasnya.