Kulon Progo - Pemerintah Kabupaten Kulonprogo dinilai perlu memasang hidran di seluruh kecamatan sebagai antisipasi terjadi kebakaran di kawasan permukiman.
Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kulonprogo Lajiyo Yok Mulyono menuturkan setiap kecamatan minimal memiliki satu unit hidran sebagai terminal air pertama ketika terjadi kebakaran sebelum ditambah dengan armada dari tim pemadam kebakaran.
“Saat terjadi kebakaran dapat segera tertangani,” ucapnya, Sabtu (14/12). Politikus Partai Gerindra ini memaparkan hidran merupakan sebuah terminal air untuk bantuan darurat ketika terjadi kebakaran. Hidran berfungsi untuk mempermudah proses penanggulangan ketika bencana kebakaran melanda.
Di samping untuk membantu pemadaman api, hidran juga bisa dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan air bersih saat kekeringan. Sayangnya, belum semua kecamatan memiliki hidran.
Walhasil, saat terjadi kebakaran, tim pemadam cukup keteteran mengingat mobil pemadam kebakaran hanya sanggup membawa air sebanyak satu tangki. Setidaknya jika sudah ada hidran, proses pemadam dapat dilakukan dengan cepat sehingga meminimalisir kerugian.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo, sejak Januari hingga September 2019 sudah terjadi 39 peristiwa kebakaran, terdiri dari 13 kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dan 26 kebakaran yang melanda kawasan permukiman. Peristiwa ini terjadi merata di seluruh kecamatan.
Kepala Pelaksana BPBD Kulonprogo Ariadi mengatakan kantornya akan menindaklanjuti permintaan tersebut. Diharapkan Pemkab dapat membangun hidran di setiap kecamatan karena ini bagian dari pelayanan perlindungan masyarakat dari bahaya kebakaran.