KULONPROGO - Persediaan air baku Waduk Sermo masih aman meskipun permukaan air waduk terus menyusut. Selain mencukupi kebutuhan pelanggan air minum selama musim kemarau, sebagian waduk masih dialirkan untuk pengairan pertanian.
Dari pemantauan persediaan air Waduk Sermo hingga Minggu (06/10/2019) sebagian air waduk masih dialirkan untuk keperluan menyiram tanaman palawija sekitar 260 liter perdetik. Dalam waktu 24 jam terjadi penurunan permukaan air di kisaran antara dua sampai empat sentimeter.
“Untuk pengambilan air baku yang diolah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) masih stabil dengan kapasitas sekitar 60 liter perdetik. Hanya pompa penyedot air baku harus diturunkan mengikuti kedalaman permukaan air waduk,” ujar Jumantoro, Direktur Utama PDAM Kulonprogo.
Menurutnya, selain di Waduk Sermo, kapasitas pengambilan air baku Sungai Progo di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Klangon, Kecamatan Kalibawang pada kisaran 70 liter perdetik, Sapon 80 liter perdetik dan IPA Sentolo 60 liter perdetik. “Di musim kemarau hanya penggambilan air dari sumber di Clereng yang mengalami penurunan hingga sekitar 40 persen. Kondisi normal kapasitasnya sekitar 125 liter perdetik,” tuturnya.
Sebelumnya seorang petugas pemantau air Waduk Sermo, Sayib menjelaskan persediaan air Waduk Sermo diperkirakan masih aman untuk keperluan sepanjang musim kemarau di tahun ini. Air dialirkan sekitar 260 lieter perdetik sejak awal Oktober untuk pengairan tanaman palawija.
“Persediaan air di Waduk Sermo sudah kami laporkan dalam pertemuan dengan pengurus GP3A (Gabungan Paguyuban Petani Pemakai Air (P3A). Ketinggian elevasi air waduk sekitar 127 meter dpl,” tutur Sayib.
Terjadi penyusutan permukaan air waduk karena belum terjadi hujan di hulu sungai. Penurunan sekitar 10 meter dari ketinggian permukaan air normal. Di tengah waduk muncul sebuah pulau yang menjadi tempat pemancingan baru.