KULONPROGO - Lahan seluas 4.000 meter persegi milik Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Kecamatan Kalibawang ditanami padi varietas Inpari IR nutri Zinc. Hasil panenan padi ini akan digunakan untuk mencegah stunting atau kekerdilan yang hingga hari ini masih ditemukan di Kulonprogo.
Penanaman Inpari IR nutri Zinc sudah dilakukan beberapa waktu lalu oleh Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpangan) Kulonpogo, bekerjasama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Yogyakarta.
"Saat ini, tanaman berumur 45 hari dan dalam kondisi bagus," kata Kepala Disperpangan Kulonpogo, Aris Nugroho, Rabu (13/11/2019).
Aris menerangkan Inpari IR nutri Zinc merupakan varietas baru yang mempunyai kandungan zinc atau mineral sebesar 34,51 ppm. Berdasarkan riset BPTP Yogyakarta, kandungan itu lebih banyak dibandingkan varietas padi lain. Dengan demikian, padi jenis ini lebih ampuh untuk mencegah stunting. "Pemeliharaan ini juga diawasi langsung oleh tim peneliti BPTP Yogyakarta," terangnya.
Sistem tanam yang digunakan untuk varietas ini menggunakan Jajar Legowo 2:1. Tanaman dipupuk dengan pupuk organik seberat dua ton/ha, pipik Ponska 300 kg/hektare, dan pupuk urea 200 kg/hektare. Untuk mengantisipasi gangguan hama seperti tikus sawah, dilakukan pemasangan Linear Trap Barrier System (LTBS). "Semoga produktivitas padi ini dapat optimal sesuai potensi hasilnya 9,98 ton/ha," ujar Aris.
Kepala Bidang Tanaman Pangan, Disperpangan Kulonprogo Tri Hidayatun mengatakan, hasil panen padi varietas Inpari IR nutri Zinc akan diberikan kepada gabungan kelompok tani (Gapoktan) setempat untuk dikembangkan.
Selain itu hasil panen akan dikerjasamakan dengan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Kulonprogo untuk didistribusikan ke kepala keluarga (KK), khususnya pada ibu hamil atau balita yang rentan tumbuh kerdil. Diharapkan padi ini dapat menyuplai beras dalam program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).