PT Angkasa Pura I menegaskan penerbangan ekstra atau extra flight untuk Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020 tidak diperbolehkan di Bandara Internasional Adisutjipto. Penerbangan ekstra akan dipusatkan di Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulonprogo.
General Manager (GM) Bandara Internasional Adisutjipto sekaligus PJS GM YIA Agus Pandu Purnama mengungkapkan telah menerima instruksi dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan pekan lalu mengenai Posko Nataru. “Intinya seluruh penerbangan ataupun bandara menyelenggaran Posko Nataru pada 19 Desember 2019 hingga 6 Januari 2020, selama 19 hari,” kata dia, Minggu (15/12/2019).
Ia mengatakan berbagai persiapan pun dilakukan seperti menambah personel, baik di Adisutjipto maupun YIA. PT AP I menyiapkan 100 personel di Adisutjipto yang terdiri dari 50 personel dari AP I dan 50 personel eksternal, sedangkan di YIA disiapkan 105 personel yang terdiri dari 49 orang dari AP I dan selebihnya dari eksternal seperti TNI, Polri, dan pihak terkait lainnya.
"Permasalahannya adalah extra flight. Saya sudah declare ke teman-teman airline khusus Nataru tahun ini enggak diperkenankan di Adisutjipto. Seluruhnya dipindahkan ke YIA," kata dia.
Pandu mengungkapkan sampai saat ini baru Garuda yang mengajukan extra flight di YIA. Bahkan, sejak 6 Desember 2019 Garuda telah menambah empat pergerakan (dua penerbangan) setiap hari. Selain itu, Citilink pun menunjukkan ketertarikan meskipun belum ada kepastian.
"Biasanya pada H-3 hingga H-1 posko baru mengajukan. Kami akan buka pengajuan extra flight hingga 19 Desember 2019," ujar dia.
Dengan adanya extra flight di YIA, AP I akan menyesuaikan jam operasional bandara dari biasanya hanya sampai 18.00 WIB menjadi 21.00 WIB selama posko. Selain itu jumlah penumpang pesawat selama Nataru pun diperkirakan mengalami kenaikan meskipun diperkirakan tidak setinggi jika extra flight dilayani di Adisutjipto.
"Kalau Lebaran kenaikan bisa mencapai 12 persen dan Nataru biasanya delapan persen di Adisutjipto. Kalau sekarang di YIA ini enggak muluk-muluk, kami perkirakan empat hingga lima persen," ujar dia.
Ia menjelaskan untuk saat ini jumlah penumpang di YIA rata-rata per hari 2.000 penumpang. Ada 34 izin rute yang diizinkan di YIA, tetapi delapan di antaranya tidak beroperasi seperti penerbangan ke Batam dan Bali, dua rute belum diterbangkan diperkirakan soal pasar yang belum menggairahkan.
"Masih promosi. Sekarang yang ada di YIA maskapainya Garuda, Lion, Batik, Citilink. Awalnya ada AirAsia ke Lombok, tetapi berdasarkan perputaran pesawat, di YIA harus malam hari dan kita belum bisa kalau malam. Akhirnya kembali ke Adisutjipto untuk sementara," terang dia.
Pandu menjelaskan telah mengikuti Slot Conference di Cirebon yang diikuti seluruh airline. Dalam konferensi tersebut juga dibahas pemindahan penerbangan ke YIA pada 29 Maret yakni saat summer season penerbangan. Sebanyak 150 pergerakan penerbangan untuk domestik dan delapan pergerakan internasional existing juga akan dipindahkan dalam waktu bersamaan pada 29 Maret.
"Sisanya tinggal 16 pergerakan, hanya ATR. Kemungkinan besar ada penambahan ATR karena TransNusa dan Citilink mengajukan penambahan ATR tujuan ke Bandung. Banyak juga maskapai yang tertarik untuk menarik ATR yang beroperasi di luar Jawa ke DIY karena melihat pasar DIY lebih menarik. Mudah-mudahan bisa ke Malang dan Banyuwangi," ujar dia.