Sabtu, 31 Agustus 2024, tepatnya pukul 09.00 WIB, Panitia Bersih Desa Kalurahan Kulur menyelenggarakan rialatan dan doa bersama di Gunung Songgo padukuhan Polodadi. Mengapa di namakan Gunung Songgo? Karena penyebutan ini konon kabarnya karena Kyai Mertinggi / Ki Bahu Lawe (Leluhur Kulur) bersama sahabatnya bernama Glagah Wiro dan Ki Gebang, melarikan diri dari Majapahit , selalu sangga wang (bertopang dagu) meratapi nasib yang tak tentu rimbanya.
Kegiatan ini berwujud tahlil dan memanjatkan doa untuk para arwah leluhur Kalurahan Kulur. Kegiatan tahlil dipimpin oleh Kyai H. Muh Hamdani dari unsur tokoh agama Padukuhan Kebondalem. Kegiatan ini diiringi oleh lantunan Solawat Marsudi Laras dari Padukuhan Kaligayam dibawah asuhan Wagiri Siswoyo Suprapto. Solawat Marsudi Laras merupakan solawat yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa jawa. Rialatan dan doa bersama ini diikuti oleh para kaum rois padukuhan dan Pamong Kalurahan Kulur. Rialatan diakhiri dengan tabur bunga di makam para leluhur Kalurahan Kulur yang berada di pemakaman umum wilayah Kalurahan Kulur.