KULONPROGO - Menjelang tutup buku anggaran 2019, Dinas Kesehatan (Diskes) Kulonprogo gencar melakukan fogging atau pengasapan menyusul melonjaknya penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di sejumlah wilayah.
Tim Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes, Kamis (26/12/2019), melakukan fogging puluhan rumah penduduk dan lingkungan di sebagian wilayah Pedukuhan Terbah dan Ngento, Desa Pengasih. Di perbatasan kedua pedukuhan tersebut dilaporkan banyak warga terkena DBD.
“Sudah ada tiga warga sakit panas dingin di wilayah ini. Setelah menjalani pengobatan di rumah sakit ternyata positif terkena DB sehingga dilakukan fogging,” ujar Sumardi, salah seorang warga Ngento Desa Pengasih.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P3) Dinkes Kulonprogo, Baning Rahayujati ditemui terpisah mengatakan memasuki musim penghujan ada peningkatan penderita DBD. Pada Desember 2019 di minggu ke-52 terdapat sebanyak 8 kasus penderita DBD.
“Perlu melakukan fogging meskipun menjelang tutup buku anggaran 2019 di Dinkes sudah tidak ada lagi anggaran fogging untuk memotong siklus penyebaran penyakit itu,” ujar Baning Rahayujati.
Ada penurunan dibandingkan sebelumnya di Desember, pada minggu ke-51, tercatat 11 kasus DBD. Sedangkan kasus DBD dari Januari hingga minggu ke-52 Desember 2019, terdapat 228 penderita tetapi tidak sampai ada yang meninggal dunia. “Jika melihat kasus pertahun ada peningkatan karena ada 109 kasus di 2018,” katanya.
Menurutnya, telah mengantisipasi peningkatan jumlah penderita memasuki musim penghujan. Dinkes mengirimkan surat edaran ke Puskesmas agar petugas Juru Pemantau Jentik (Jumantik) dan masyarakat mengintensifkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Untuk mengefektifkan penyebaran DBD, katanya, mengaktifkan gerakan satu rumah satu jumantik. Di setiap rumah terdapat anggota keluarga melakukan pemantauan dan pemberantasan sarang nyamuk di rumahnya secara rutin, satu minggu sekali. Sedangkan petugas Jumantik tetap mengaktifkan melakukan PSN di rumah dan lingkungan sekitar wilayah kerjanya masing-masing.